Ketika
angin zaman menerpamu
Di
atas cadas ataupun lumpur cemar
Teruslah
mewangi wahai kuntumku
Tetaplah
indah di padang liar
Hingga
kaulah yang akan dipetik
Sebab
mekarmu hanya sekali...
Setetes cinta yang tertawan
Setetes cinta yang tertawan
Dan
benih kasih yang tersipu
Berbalut
asa dan doa
Hingga
tibalah tiupan ruh
Jadilah,...
Maka jadilah kamu!
Putriku terkasih,...!!
Ilalang yang terhampar
Ilalang yang terhampar
Desau
angin dan dengung kumbang-kumbang
Angin
zaman memang telah berubah arah
Sampai
waktu milikmu akan tiba
Jangan
pernah hilang wangimu tersia-sia...
Telah puas kau jaga
Telah puas kau jaga
Mekarnya
kuntum nan dinanti
Wangi
bertabur sari madu
Pesona
bening takkan pernah terganti
Ilalang
iri belalang dan kumbang menanti....
Cahaya cinta yang diberkati
Cahaya cinta yang diberkati
Dibalut
karunia dan ridha Ilahi
Inilah
hari yang dinanti
Ketika
madu suci temukan kumbang sejati
Menjaga
dan memiliki wangimu dengan namaNya
Tibalah saat sang kumbang
mempersuntingmu
0 komentar:
Posting Komentar
Reaksi